Tak
harus berdamai dengan suasana
Langkah
kaku tak henti menghampiri
Penat
terasa di diri
Berharap lepas segala beban
Ingin
Mangakhiri segala penat
Berhenti
dengan segala aktifitas
coba cari
suasana
lepas segala penat
Tawa ceria
bertebaran
Candaria hiasi
taman
Wajah
riang penuh pesona
Seketika Sosok pengais
alihkan segalanya
Tawa penghias berubah
hening
Wajah riang hadirkan
yang tak semestinya
Serentak
diam-tak bersuara
Alihkan
pandangan penuh angkuh
Tak tertitip iba sedikitpun
Tak hadirkan suasana riang
Dilangkahnya penuh angkuh
Tiada berat terasa
didiri
Hanya hina yang
terlintas
Lepas tawa penuh ceria
Sang
pengais hanya senyum dan berkata
Itulah …… Manusia …… modern
……… Manusia abad 21 ……..
- tak ber_Tuhan - tak beridentitas
Manusia Krisis kritis – terbawa arus global yang sesat
……. Manusia produk ……..
“ K A P I T A L I S“
Semoga...
Hidupmu
cukup dengan kecukupan serta bahagia
selimuti jiwa
Semoga
hari-harimu ceria
|
MENEROBOS KEBUNTUAN
Kejumudan
yang memuncak memberi hasrat pada diri untuk tetap bertahan, tetap memaksakan
diri merebut dan selanjutnya melawan kejumudan itu sendiri. Gerilya pikir
membawa pada asas mendasar dan berharap dapat segera menjawab kebuntuan kuat
yang menjadi palang kreatifitas. Penggunaan dasar rasio sebagai pengarah yang akhirnya
menjadi dasar pijak, dasar bijak serta dasar dialektika retoris yang memberi
rumus tak terbantahkan, sebab terbungkus oleh daya fikir.
Kentalnya dialektika,
dan perdebatan yang mengadu strategi tak terbantahkan begitu kental di
pendengaran sehingga melahirkan suasana meriah.
Tak satupun logika yang tunduk, semuanya tetap dalam komando sejajar,
seirama dan satu suara seolah ruang hanya bagi sendiri bukan untuk siapa-siapa.
Tak ada batasan persepsi komunal semua memilki hak sama dalam berprespektif.
Pesona riang begitu
menggema gentar serta tegar menggelegar. macam sosok dalam penyaksian, hadir
kata bijak namun tak menutup ruang kritis, gertak dengan gelora amarah tak
menghabisi bisingnya suasana, tetap demikian lagi-lagi tak mengakhiri gelombang
suara bertebaran ditengah ruang. Ribuan kata terlontar, jutaan bahasa menghiasi
ruang menghadirkan keindahan, mewujudkan kesejukan yang memberi lamunan panjang
dengan penuh kagum. Kesadaran tenggelam terjebak dengan mainan, terlena dengan
segala pesona sehingga merasa terina bobokan.
Lamunan panjang, serta
pesona yang sesaat memberi arti kekaguman pada sosoknya. Tiada ruang kritis
yang timbul, segalanya terbawa arus oleh suasana hening, ingin merusak lamunan
panjang namun hatipun getar, sebab akan
menghidupkan suasana ricuh yang tak bercukupan.
Akhirnya kata-kata
yang tertulis dilembaran
selanjutnya diharap mampu menjadi pencerah
serta acuan di gerak langkah. Penulis sadar diuraian yang singkat ini tak memberi
sesuatu apapun dan tak menghadirkan titik simpul bagi pembaca. Banyal hal yang dicitakan, banyak
hal yang dirindukan, banyak
hal yang ingin dilahirkan, ada
makna dalam kata, dan ada persepsi dalam makna.
Perbedaan itu manusiawi,
perbedaan itu rahmat, dan tidaklah manusiawi jika perbedaan lahirkan
perpecahan. Bersama hiasi perbedaan dengan keanekaragaman tanpa menyingirkinkan
perbedaan yang sesungguhnya. Dalam perbedaan ada kesatuan, kesatuan yang satu yaitu
kemerdekaan, kebahagiaan dan ciptaan yaitu sebagai manusia adalah “KHOLIFATUL FIL ARD ”.
“ SEMOGA KATA LAHIRKAN TINDAKAN“
_ BERGERAK &
MELANGKAH BERSAMA MENUJU PEMABAHARUAN _
( ONE
HEART, ONE ACTION KUNCI MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN)
|
v VISI PENDIRI HMI
ð
Gasasan Pembaharuan Pemikiran Islam
o
Pengetahuan, pemahaman, penghayatan,
pengamalan islam secara benar dan utuh.
ð
Gagasan Dan Visi Perjuangan Sosial Budaya
o
Mempertahankan RI dan mempertinggi derajat Rakyat
Indonesia.
ð
Komitmen Keislaman & Kebangsaan Sebagai Dasar perjuangan (HMI)
o Tersurat dalam Tujuan
HMI
ð
TUJUAN HMI (PASAL 4 AD HMI)
Ø Akademis
§ Pendidikan tinggi, pengetahuan luas, rasional,
obyektif, kritis.
§ Kemampuan teoritis, analitis.
§ Profesional
Ø Pencipta
§ Penuh gagasan kemajuan untuk perbaikan dan
pemaharuan
§ Independen dan terbuka : kreatif
§ Kerja kemanusiaan yang disemangati ajaran islam
Ø Pengabdi
§ Bersungguh-sungguh mewujudkan cita-cita
§ Ikhlas mengamalkan ilmu
§ Berkarya untuk kepentingan sesama
Ø Bernafaskan Islam
§ Pola pikir dan pola tindak mencerminkan islam
§ Unity personality sebagai muslim
Ø Arti Masyarakat Adil Makmur Yang di Ridhoi Allah
Swt.
§ Masyarakat yang menjalankan kehidupan selalu
berlandaskan atas = asas keadilan = kemakmuran yang berpedoman pada ajaran
islam
v HAKIKAT KEBERADAAN HMI
ð
HMI sebagai organisasi berazaskan islam (Pasal 3 AD HMI)
o Menghimpun mahasiwa islam
o Al qur’an dan Al sunnah sebagai sumber, norma,
nilai, inpirasi-inspirasi dalam setiap aktivitas dan dinamika organisasi
ð
Independensi HMI (Pasal 6 AD HMI)
o Independensi Etis adalah :
§ Tunduk dan berorientasi pada kebenaran
o Independensi organisatoris adalah :
§ pola pikir, pola sikap, dan pola tindak tidek
terikat dan tidak mengikatkan diri secara organisatoris dengan kepentingan atau
organisasi manapun
ð
HMI organisasi mahasiswa (Pasal 7 AD HMI)
o Mahasiswa :
§ Ciri-cirinya adalah :
-
Ilmiah, Kritis, Analitis, Rasional, Obyektif, dan sistematis.
o Mahasiswa sebagai inti kekuatan
§ Agent of change, agent social of control :
promotor pergerakan indinesia.
o Dinamika gerakan mahasiswa
§ Mengikuti dinamika perkembangan dan selalu eksis
dalam setiap moment kebangsaan = konsisten dan idealisme + sikap hanif.
§ Tujuan HMI yang menetas insan cita
o Fungsi konstitusi
§ Sebagai arah kebijakan
ð
Fungsi dan peran HMI
o HMI sebagai organisasi kader ( Pasal 8 AD HMI )
§ Aktifitas = proses kaderisasi = keder muslim
intelektuak yang profesional
o HMI sebagai organisasi perjuangan (Pasal 9 AD
HMI)
§ Selalu berjuang membentuk kader bangsa yang
muslim, intelektual dan profesional = bermanfaat bagi masyarakat dan
kepentingan bangsa
o Totlitas fungsi dan peran sebagai perwujudan
tujuan HMI
§ Organisasi kader
§ insan cita
o Organisasi perjuangan
§ masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT
v LATAR BELAKANG BERDIRINYA HMI
ð KONDISI ISLAM DI DUNIA
o
Terpurukunya
umat islam
o
Terpecah-pecah
dan terbelakang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
ð KONDISI ISLAM DI INDONESIA
o
Kekuatan
islam melemah
o
perpecahan
akibat aliran dan paham
ð KONDISI PERGURUAN TINGGI (PT) DAN MAHASISWA ISLAM
o
Berkembangnya
sekularisme akibat pengaruh barat
o
Aspirasi
mahasiswa islam tidak terakomodir
ð SAAT BERDIRINYA ISLAM
o
Adanya
kesenjangan dan kemujudan pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan agama islam
o
Organisasi
PMY tidak independen (di pengaruhi oleh partai sosialis dan komunis)
o
5
februari 1947 HMI berdiri sebagai organisasi islam yang independen.
v DINAMIKA SEJARAH PERJUANGAN HMI DALAM SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA
ð HMI dalam perjuangan fisik
o
Membentuk
Corp Mahasiswa untuk melawan pemberontakan PKI 48 di madium dan menghadapi
agresi militer belanda
ð HMI dalam masa pertumbuhan dan konsolidasi bangsa
o
Mengglang
konsolidasi semua pihak dalam menghadapi ancaman komunis
o
Mengadakan
konferensi akbar di kali urang (09-11 april 1955
o
Menghadapi
pemilu 55 memilih partai islam
o
Munas
ekonomi (62 dijakarta) mengklarifikasi tuduhan HMI anti revolusi
ð HMI dalam fase pembangunan dan modernisasi bangsa
o
Partisipasi
dalam pembangunan (pembentukan situasi dan iklim, pemberian konsep dalam bentuk
pelaksanaan,
o
Permasalah
inrenal dan eksternal HMI DIPO-HMI MPO
1.
HMI dalam
fase pembangunan dan modernisasi bangsa
o
Reformasi
1998
o
Pemilu 99
menysun UU dll
o
Mengawal
proses demokrasi, serta mengusung isu KKN dan kenaikan BBM
o
Perjuangan
masih berlanjut................?????????
MISSION
KEUMATAN,
KEBANGSAAN, KEMAHASISWAAN
I.
WAWASAN KE INDONESIAAN
“ Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan
Mempertinggi Derajat Rakyat Indonesia ”
o Memuat 5 pemikiran :
1.
Aspek Politik yaitu, membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu
penjajahan
2.
Spek Pendidikan yaitu, Mencerdaskan kehidupan bangsa
3.
Aspek Ekonimi yaitu, Menyejahterakan kehidupan rakyat
4.
Aspek Budaya yaitu, Membangun budaya-budaya yang sesuia dengan
kepribadian bangsa indonesia
5.
Spek Hukum yaitu, Membangun hukum yang sesui dengan kepentingan
seluruh rakyat indonesia
II.
WAWASAN KEISLAMAN
“ Menegakkan dan Mengembangkan Ajaran Islam”
o Memuat 3 pemikiran :
1.
Pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan benar sesuai dengan
tuntunan Al Qur’an dan Al Hadist
2.
Keharusan pembaharuan dalam pemikiran Islam
3.
Pelaksanaan dan pengembangan dakwah Islam.
III.
WAWASAN KEMAHASISWAAN
HMI adalah Organisasi kemahasiswaan yang
berorientasi keilmuan dengan kewajiban menuntut ilmu pengetahuan dan
tekhnologi guna kemajuan bagi
terwujudnya intelektual muslim. Pembangunan Indonesia merdeka jauh lebih berat
dari pada sekedar merebut kemerdekaan. Kemerdekaan perlu dibina dan dikembangkan
cendikiawan yang memiliki pengetahuan luas disegala bidang dengan dasar iman dan takwa kepada Allah SWT.
Kedudukan
Perguruan Tinggi dan Dunia Kemahasiswaan
Pendidikan
Univrsitas di Indonesia baru dibuka pada tahun 1920, yakni:
§ Tekhnise school(sekolah Tinggi Tehnik) 1920 di
Bandung
§ Rech School( Sekolah Tnggi Hukum) 1924 di Batavia
§ Stovia yang namanya di ubah menjadi Geneskandege
Hooges School (Sekolah Tinggi
Kedokteran) 1927 di Batavia
STI(
sekolah Tinggi Islam) 18 Juli 1945 di jakarta
Pindah
di Yogyakarta : Resmi dibuka 10 April 1946 (Hukum,Agama, penidikan an
ekonomi)
Lanfran
Pane
Pindah
AIP Akademi ilmu
politik 10
maret 1948 jadi UII
Pada 1948 Jdi UGM, dinegrikan 19
desember 1949 dan AIP
Menjadi
Fakulas (HESP)
|
Pentingnya
Perguruan Tinggi dan Strategis perguruan tinggi
Badan-badan swasta diYogyakarta 17 februari 1946
Sekolah Tinggi Tehnik Kemudian FH dan fakultas sastra didirikan oleh yayasan
balai perguruan tinggi” Gajah Mada” 3 Maret 1946, kemudian klaten dan Solo
terdapat fakultas kedokteran, kedokteran gigi, farmasi pertanian dan fakultas
kedokteran Hewan pada tahun 1946. Sedangkan di Yogya karta dibentuk Akademi Ilmu Kepolisian
Sejalan dengan pertumbuhan Perguran Tinggi maupun
situasi sosial budaya, politik dan pendidikan Berdirilah Organisasi mahasiswa
Lokal :
§ Persatuan Mahasiswa Djakarta( PMD)
§ Himpunan Mahasiswa Djakarta(HMD)
§ Masyarakat Mahasiswa Bogor(MMB)
§ Perhimpunan Mahasiswa Bandung(PMB)
§ Gerakan Mahasiswa Makasar(GMM)
§ Gerakan Mahasiswa Surabaya(GMS)
§ Keenam Organisasi tersebut berasal dari daerah
Federal Kedudukan belanda
§ Perhimpunan Mahasiswa Kedokteran Hewan semula di
bogor kemudian dipindah di Yogyakarta
§ Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta(PMY), Sehingga
melahirkan SMI yang berhaluan Komunis dengan anggotanya BPTGM, STT, STI disolo
berdiri, shingga tak satupun Oragnisasi mahasiswa yang memberikan pendidikan
Islam.
Strategisnya
PT dan dunia Mahasiswa dapat dipandang dari sudut
Akademik :
§ PT mencetak para sarjana, Intelektual dan calon
pemimpin Bangsa, calon dosen, guru, praktisi dan calon pejabat.
Kelembagaan :
§ PT merupakan pusat kebudayaan dan semua
pembaharuan dan kemajuan yang terus berkembang dalam masyarakat tanpa berhenti
sesaatpun guna memenuhi kebutuhan kontenporer.
§ Kegiatan Intra dan Ekstra kemahasiswaan sesuai
dengan kepentingan orientasi dari Organisasi mahasiswa. Artinya, Menguasai PT dan
Menguasai Dunia Mahasiswa serta generasi muda akan dapat menguasai masa depan
suatu bangsa.
Sebelum
HMI berdiri 1947 ada 2 faktor dominan yang sangat mewarnai PT dan
Kemahasiswaan, Diantaranya :
§ Sistem Pendidikan Barat
-
Mengarah pada sekulerisme dengan mengabaikan peran agama dalam aspek
kehidupan.
-
Adanya Organisasi berhaluan Komunis dalam konstelasi sosial budaya dan
dunia kemahasiswaan menyebabkan :
Timbulnya krisis keseimbangan yang sangat tajam
dikalangan perguruan tinggi dan Dunia Kemahasiswaan, yakni tidak adanya
keselarasan, keseimbangan antara akal dan Qolb, jasmani dan Rohani, Dunia dan
Akhirat,
Maka
Berdirilah HMI 1947 sebagai Organisasi Islam Di tengah PT dan Dunia Kemahasiswaan,
Yaitu fenomena baru dalam kemahasiswaan. BerStatus
Organisasi Mahasiswa, yaitu memainkan perannya dalam pembentukan dan pembinaan
mahasiswa kelas menengah masyarakat yang tinggal di kota.
Mahasiswa-mahasiswa sebagai calon cendikiawan dan
pemimpin masa mendatang yang sehari-hari
bergumul dan akrab dengan ilmu pengetahun dan tenologi sebagai penggerak
mahasiswa yang didasari agama Islam dan di bingkai dengan Ideologi Keislaman Dan
Keindonesiaan.
HMI yang berfungsi sebagai
organisasi kader dan berperan organisasi perjuangan yang akan melakukan
perubahan terhadap tatanan yang tidak sesuai lagi dengan tuntutan komtemporer
kini dan disini menuju masyarakat indonesia yang bercorak khas indonesia
Hasil
Kongres I Hmi Tanggal 30 November 1947 Tentang Usaha
§ Di ikuti 4 cabang :
ð yogyakarta-klaten-malang- solo di hadiri 100
orang kader HMI.
§ Agenda :
ð pengesahan Anggaran Dasar HMI, danAnggaran Rumah
Tangga di serahkan kepada PB. Anggaran dasar belum ada mukaddimah, sebagaimana
saat ini.
§ Tentang usaha :
ð Memperluas dan memperdalam pengetahuan dalam
agama islam mahasiswa bagi mahasiswa khususnya dan rakyat pda umumnya
ð Menghidupkan jiwa islam dalam hati rakyat
ð Bekerjasama dengan lain-lain golongan dalam
mengejar maksud dan tujuan baik dalam maupun luar negeri
Keadaan
Dan Kemungkinan Kebudayaan Islam Di Indonesia
Lafran pane Membagi masyarakat islam indonesia
kedalam empat golongan
ð Golongan terpelajar
ð Golongan alim ulama
ð Golongan
ð Golongan awam
Tujuan
HMI Yang Di Putuskan Pada Kongres IV HMI “ Di Bandung 09-15 oktober 1955 “
§ Ikut mengusahakan terbentuknya manusia akademis,
pencipta, pengabdi, yang bernafaskan
islam
-
Inilah tujuan HMI yang jiwanya hingga sekarang masih terus bertahan
dalam formulasi tujuan HMI dari kongres ke kongres.
-
Sebuah tujuan yang menginginkan pembentukan mahasiswa akademis,
pencipta, pengabdi, dan bernafaskan islam, mahasiswa menjadi manusia seutuhnya
(insan kamil)
-
Inilah salah satu landasan manjadi dalam pembentukan intelektual –
intelektual muslim melalui perkaderan HMI
Tujuan HMI Yang Di Putuskan Pada Kongres VIII HMI
Di Solo 10-17 September 1966 Menetapkan HMI Dengan Redaksi Sebagai Berikut :
§ Membina insan akademis, pencipta, dan pengabdi
yang bernafaskan islam menuju terwujudnya masyarakat adil mkmur yang diridhoi
Allah Swt.
-
Tujuan ini melengkapi tujuan yang diputuskan pad kongres IV HMI
dibandung pada tanggal 09-15 okteber 1955 dengan perubhan kata “ Ikut
Mengusahakan Terbentuknya Manusia Akademis “ Membina Akademis” Kemudian Pada
Bagian Akhir Di Tegaskan Visi Perjuangan HMI “ menuju terwujudnya masyarakat
adil makmur yang di ridhoi Allah Swt”
o 84 cabang dari 90 cabang HMI di seluruh indonesia
Rumusan
tujuan HMI yang diputuskan pada kongres IX HMI “Malang 03 – 10 Mei 1969 sampai sekarang ”
“Terbinanya insan akdemis pencipta, pengbdi, yang bernafaskan islam
dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi
Allah SWT”
IV.
PENGERTIAN KADER
v Kader memiliki fungsi tersendiri yaitu :
§ tenaga penggerak orgnisasi calom pemimpin dan
sebagai benteng organisasi
ð Secara kualitatif : kader memilikimutu
: kesanggupan kerja
§ Kader adalah :
ð tenaga penggerak organisasi yang memahami
sepenuhnya dasar idiologi perjuangan.
v Kongres VIII 1966 merumuskan pengertian:
§ Kader :
ð adalah Cita-cita HMI masa kini dan yang akan
datang dan tetap berorientasi kepada azas dan syariat Islam. Definisi dan
pengertian ini setidaknya terdapat 3 ciri yang beritegrasi dalam diri seorang
kader.
§ Seorang Kader adalah :
ð bergerak dan terbentuk dalam organisasi. Kader
Mengenal aturan main Organisasi sesuai dengan ketentuan yang ada. NDP dalam
pemahaman yang integralistik dengan Pancasila dan UUD 1945, dari segi
operasionalisasi 0rganisasi berpegang dan mematuhi AD/ART HMI, pedoman
perkaderan dll.
§ Seorang kader memiliki :
ð Komitmen yang tinggi secara terus menerus,
konsisten dalam pejuangan dan melaksanakan kebenaran.
ð Bakat dan kualitas sebagai tulang punggung yang
mampu menyangga kesatuan dan kumpulan
manusia yang lebih besar.
ð Kader HMI adalah anggota HMI yang telah menjalani
proses perkaderan sehingga memiliki ciri kader dengan integritas kepribadian
yang utuh, beriman, berilmu dan beramal. Salah sehingga siap mengemban tugas
dan amanah dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
v Arah Perkaderan
HMI adalah Oragnisasi Kader, maka seluruh
aktifitas harus dapat memberi kesempatan berkembang bagi kualitas-kualitas
pribadi anggotanya.
Kader HMI yang Human Material yang dihadapi HMI
untuk dibina dan dikembangkan menjadi kader HMI yang memiliki
kualitas-kualitassebagai berikut.
§ Mahasiswa :
ð Mereka yan telah menvapai pendidikan tingkat
intelektual tertentu calon sarjana dan potensial menjadi intelegensia.
§ Kader :
ð Mereka yang memiliki kesediaan untuk berlatih dan
mengembangan kualitas-kualitas pribadinya guna menyongsong tugas masa depan
umat dan bangsa indonesia.
§ Pejuang :
ð Mereka yang ikhlas, bersedia dan berkorban guna
mncapai cita-cita umat Islam dan bangsa Indonesia pada waktu sekarang dan yang
akan datang.
Kegiatan HMI adalah merupakan pendidikan kader
dengan sasaran anggota HMI dalam hal
§ Watak dan Kepribadian
ð Dengan memberi kesadaran bagaimana akhlak dan
watak itu bertaut harus menjelmakan Individu yang beriaman, berakhlak luhur,
memiliki watak yang otentik serta memiliki pengabdian dalam arti yang paling
hakiki.
§ Kemampuan Ilmiahnya
ð Dengan membina seseorang hingga memiliki
pengetshusn serta kecerdasan dan bijaksana.
§ Keterampilan
ð Kepandaian menjelmakan ide dan pikiran dalam
praktik.
Dengan terbinanya tiga sasaran tersebut maka
terbinalah insan cita HMI yang :
ð Beriman
ð Berilmu
ð Beramal :
Tujuan HMI telah memberikan gambaran tentanginsan
cita.
Untuk terbinanya insan yang berkualitas lima
tersebut sebagai tujuan arah perkaderan HMI dapat dikelompokkan kedalam dua
macam kegiatan yaitu :
ð Kegiatan kampus/perguruan tinggi (PT)
ð Kegiatan non kampus
v
Wujud Profil Kader Yang Dinginkan
Membentuk kader yang ideal, yaitu Muslim
intelektual profesional tiga aspek yang ditekankan dalam usaha pelaksanaan
kederisasi yaitu
ð Pembentukan integritas watak dan kepribadian
ð pengembangan kualitas, intelektualitas atau
kemampuan ilmiahnya
ð Harus terintegritas secara utuh.
Profil kader HMI adalah seperti tergambar dalam
tujuan HMI yaitu lima kualitas insan cita ada dalam tafsit tujuah HMI. Lima
kualitas insan cita mengandung 17 indikator.
Lima kualitas insan cita HMI sebagai kelompok
intelegensia atau intelektual kader HMI dapat digambarkan dengan tipe sebagai
berikut
ð Tipe konseptor
ð Solidarity maker
ð Tipe problem solving
ð Administrator atau pelaksana
ð Tipe kenegarawanan
Tujuan HMI merupakan cita-cita yang dan idealisme
yang harus dicapai sehingga seluruh gerak langkah organisasi diarahkan guna
tercapainya tujuan HMI.
Untuk menggambarkan pembentukan intelektual
muslim dengan pejelasan sebagai berikut:
v
Dengan melihat tujuan HMI
ð Terbinanya insan akdemis pencipta, pengbdi, yang
bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur
yang diridhoi Allah SWT.
v
Tafsir tujuan HMI
ð Memiliki lima kulitas insan cita
ð Melahirkan kader muslim intelektual profesional,
tiga aspek yang ditekankandalam usaha pelakasanaan kederisasi yaitu :
ü Integritas watak dan kepribadian
ü Pengembanan kualitas intelektualitas atau
kemampuan ilmiahnya.
ü Pengembangan kemampuan profesional atau
keterampilan
v
Kualitas insan cita ( 17 indikator )
ð Kualitas insan akademis
§ Berpengetahuan tinggi, berpengetahuan luas,
berfikir rasional, obyektif, krotis.
§ Mengetahui atau memiliki kemampuan teoritis,
mampu memformulasikan apa yang diketahui dan dirahasiaka. Dia selalu malakukan
dan mengahadapi suasana sekeliling dengan kesadaran
§ Sanggup berdiri dengan ilmu pengetahu sesuai
dengan ilmu pengetahuan pilihannya, baik secara teoritis maupun teknis dan
sanggup bkerja secara ilmiah
ð Kualitas Insan Pencipta : Insan Akademis,
Pencipta
§ Mampu melihat kemungkinan-kemungkinan yang lebih
dari sekedar yang ada dan bergairah besar untuk menciptakan bentuk baru
§ Bersikap independen dan terbuka, tidak isolatif
§ Mampu melaksanakan kerja kemanusiaan dengan
disemangati ajaran islam
ð Kualitas Insan Pengabdi : Insan Akademis,
Pencipta, Pengabdi
§ Ikhlas dan sanggup berkarya demi kepentingan
orang banyak
§ Sada embawa tugas insn pengabdi
§ Kualitas Insan akademis, pencipta, pengabdi
adalah sungguh-sungguh mewujudkan cita-cita dan ikhlas mengamalkannya
ð Kualitas insan yang bernafaskan islam : insan
akdemis, insan pencipta dan pengabdi yang bernafaskan islam
§ Islam yang menjiwai dan memberi pedoman pola
pikir dan pola laku tanpa merk islam. Islam akan jadi pedoman dalam berkarya
dan mencipta sejalan dengan nilai-nilai universal islam. Dengan demikian, islam
telah menapasi dan menjiwai karyanya.
§ Ajaran islam telah berhasil membentuk unity
personality dalam dirinya. Napas islam
telah membentuk pribadinya yang utuh tercegah dari split personlity, tidak
pernah ada dilema pada dirinya sebagai warga negara dan dirinya sebagai muslim.
Insan ini telah mengintegrasi masalah suksesnya dalam pembangunan nasional
bangsa ke dalam suksenya perjuangan umat islam indonesia dn sebaliknya
ð Kualitas insan bertanggung jawab atas terwujudnya
masyarakat adil-makmur diridhoi Allah Swt :
§ Insan akademis, pencipta dan pengabdi yang
bernapaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil-makmur
diridhoi Allah Swt.
§ Berwatak sanggup memikul akibat-akibat yang dari
perbuatannya sadar menempuh jalan yang benar diperlukan adanya keberanian moral
§ Spontan dalam menghadapi tugas, responsif dalam
menghadapi persoalan-persoalan dan jauh dari sikap apatis
§ Rasa tanggung jawab, kepada Allah Swt, yang
menggugah untuk mengambil peran aktif dalam suatu bidang dalam mewujudkan
masyarakat adil dan makmur yang dirididhoi Allah Swt.
§ Korektif terhadap setiap langkah yang berlwanan
dengan usaha mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
§ Percaya pada diri sendiri dan sadar akan
kedudukannya sebagai “Khalifatul Fil Ard” yang harus melaksanakn tugas
kemanusiaan.
V.
KUALIFIKASI KADER HMI
§ Kader HMI merupakan hamba Allah yang juhud dan
tawadhu’, taat beribadah sehingga berpengaruh dalam kehidupan bermasyarkat,
berbangsa dan bernegara.
§ Sebagai pemuda, keder HMI memiliki sifat
kejuangan yang senantiasa peka dan militan menjawab kehidupan lingkungan sekitar,
sehigga mampu tampil dalam usaha “amar ma’ruf nahi mungkar”
§ Sebagai mahasiswa, kader HMI adalah seorang yang
berpendidikan tinggi, tekun belajar, sehingga dapat mengembangkan kemammpuan
ilmiahnya
§ Sebagai warga masyarakat keder HMI adalah seorang
warga negara yang memiliki akhlakul karimah
§ Sebagai pemimpin, kader HMI adalah seorang yang
bersifat amanah, adil, benar, jujur, tanpa pamrih serta penyeru, pengayom,
penyantun, cerdas, berilmu, dan terampil
v
Potensi Kader Dan Profil Kader HMI
Potensi kader dan profil kader HMI adalah :
seorang pemuda, sebagai mahasiswa, sebagai calon sarjana, sebagai pemilar atau
intelektual dena sebagai calon pemimpin bangsa.
v
Anggota HMI
Anggota HMI : Adalah moral atau kekuatan mora,
yang mempunyai kemampuan untuk melakukan “MA’RUF
NAHI MUNGKAR” guna menciptakan lingkungan yang sesuai ajaran islam dan
tuntutan moral.
MEMBANGUN KEMBALI PROSES DINAMIKA INTERNAL
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SAUKOHARJO
-
Jangkan panjang dan jangka pendek
LANGKAH INTERNAL YANG MENJADI SKALA PRIORITAS
ð Memantau kembali
perkembangan kader
-
Secara keseluruhan kader Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) Adalah :
§ Telahmengikuti Latihan Kader (LKI)
atau Basic Training (BASTRA)
ð Klasifikasi
-
Kader progresif
-
Kader progresif formal
-
Kader non progresif
1.
Kader progresif :
-
Berperan aktif melakukan control serta kontinyu mengikuti perkembangan
Internal dan Eksternal Organisasi
2.
Kader progresif formal adalah :
-
Selain aktif mengikuti perkembangan internal dan eksternal organisasi, secara individu melibatkan dalam strukturo rganisasi
3.
Kader non progresif adalah :
-
Secara formal terdaftar sebagai anggota, tetapi tidak mengikuti perkembangan organisasi.
ð Formulasi mengelola pengurus :
-
Jumlah personal pengurus komisariat dimasing-masing
Komisariat
§ Keterangan :
o Memastikan jumlah pengurus aktif
-
Pengurus
ð Presidium
ð Harian
Catatan1
:
-
Intensitas personal pengurus prisidium mengikuti rapat prisidium
-
Intensitas personal pengurus mengikuti
rapat harian
-
Rapat bidang di internal
-
Rapat pimpinan komisariat
-
Rapat koordinasi bidang
Catatan2 :
-
Mengadakan kajian internal masing-masing bidang
-
Mengahdiri kajian yang dilakukan diluar komisariat yang bersangkutan
Catatan3 :
-
Memantau perkembangan kader secara kontinyu secara fisik dan non fisik
-
Melakukan pemantauan secara berkala apa yang menjadi kebutuhan kader
-
Memantau perkembangan kader dalam mengikuti aktifita sorganisasi ” kajian ” baik yang dilakukan oleh yang bersangkutan atau bukan
§ output :
v jumlah kader
progresif
v melahirkan kader
progresif
(PENANGGUNG
JAWAB KABID PA)
ð Pendalaman
§ Pemhaman NDP
secara keseluruhan
§ Pemahaman
KONSTITUSI
§ Pemahaman SEJARAH
§ Pemahaman MOK
§ Pemahaman kualitas
INSAN CITA
ð Pemahaman kader tentang Mission
§ Kebangsaan
§ Keislaman
§ Kemahasiswaan
ð Pemahaman tentang
tujuan Himpunan Mahasiswa Islam
§ Terbinanya Insan
Akademis Pencipta Pengabdi Yang Bernafaskan Isl;Am Dan Bertanggung Jawab Atas
Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur Yang di Ridhoi Allah SWT.
Catatan 4 :
-
Wajib bagi seluruh kader Himpunan
Mahasiswa Islam Cabang Sukoharjo mengafal tujuan sacara tektual
-
Selayaknya kader Himpunan Mahasiswa Islam
Memahami secara umum tujuan, sehingga melahirkan kader yang kompetibel –
profesional untuk mengukuhkan Kulitas Insan Cita
-
Tujuan bertekad melahirkan kualitas insan
cita demi percepatan akselerasi perkaderan yang integral
-
Untuk pencapaian target, dibutuhkan dasar
intelektual dan nilai spiritual
-
Konsep ini mengarahkan kita dapat berperan
aktif dalam pengembangan diri secara khusus masyarakat secara umum.
Dari penjalasan
diatas diharapkan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukoharjo mampu
mewujudkan dan melahirkan kader berbasis INTELEKTUAL sesuai cita HMI yang di
topang KESADARAN INDIVIDU,serta dapat menjiwai empat aspek di bawah.
§ Komitmen = terhadap
perkaderan
§ Loyalitas = terhadap
himpunan
§ Solidaritas = terhadap
keder himpunan
§ Mentalitas = melahirkan
regenerasi tangguh
ð Komitmen,
Loyalitas, Solidaritas, Mentalitasharus tertanam dalam jiwa masing-masing
kader,
ð Komitmen, Loyalitas,
Solidaritas, Mentalitas yang melahirkan dinamika organisasi.
STRUKTURAL
Ü
Komisariat
ð Lukman Al-Hakim (LH)
ð Walisongo (W9)
ð Umar Bin Khattab (UBK)
ð Ahmad Dahlan II (ADII)
ð Ahmad Dahlan DI)
Ü Pemetaan
ð Kader structural
ð Kader non structural
-
Jumlah kader aktif struktural
Ü Langkah
ð Melakukan pendataan kader aktif structural di
lima komisariat
ð Mengadakan pertemuan dengan kader structural
ð Meminta kepastian kader atas keterlibatan
mereka di struktural
Catatan
: 1.
Klasifikasi keder Structural
ð Wacana
ü Local (kampus)/daerah
ü Nasional
ð Kemahasiswaan
ü Sejarah pergerakan mahasiswaan
ð Geopolkam
ü Geografi politik kampus
ð Stratak
ü Strategi taktik
ð Teori mobilisasi
ü Advocator
ü Mobilisator
ü Orator
ü Pendampingan masyarakat
o
Kampus
o
Daerah
Catatan
: 2.
1.
Bagi
kader yang melibatkan diri intra kampus harus melalui tahap ferifikasi
2.
Setiap
kader wajib mamahami secara umum klasifikasi sesuai yang tercantum
3.
Kader
yang telah memasuki intra memiliki tanggung jawab kepada komisariat yang
merekomendasikan.
Catatan
: 3.
1.
Bagi
kader yang terlanjur masuk di intra harus menyataka kesiapan secara tertulis
2.
Kader
aktif untuk sementara mengikuti follow
up selama tiga bulan yang di fasilitasi oleh pengurus cabang
ð Proses awal menuju dinamika kohati
§ Pendataan kader kohati sesukoharjo
§ Memetakan kader kohati aktif
§ Segera melakakan konsolidasi internal guna
masimalisasi kader kohati
§ Meminya delegasi setiap komisariat guna
pembekalan menuju persiapan pembentukan lembaga kohati sukoharjo
§ Melakukan training / follow up kepada keder
kohato sukoharjo
§ Pembekalan konstitusi konhati
§ Aktifitas training / follow diberlakukan untuk keder yang
didelegasikan oleh pengurus komisariat dan berjalan selama tiga bulan
ð Proses awal menuju dinamika kohati
§ Menemui guru – guru sekolah dan meminta
pendapat akan pendirian kelompok pelajar sukoharjo
§ Merelee kembali sekolah yang siap bekerja sama
kepada himpunan
§ Segera melakukan silaturahmi ke osis-osis demi
pembumian cita
§ Segera membangun komunukasi dari satu osis ke
osi yang lain
§ Tawan humpunan adalah melahirkan kelompok
pelajar (persatuan pelajar islam sukoharjo) dan lain-lain.
Oleh: Rakanha (AM. Abdul Rauf Arham)