"Lebih baik diasingkan daripada menyerah kepada kemunafikan"
Kata-kata
semangat dariseorang aktivisbernama Gie seakan menjadisebuah nilai idealis yang
senantiasa mengilhami semangat perjuangan mahasiswauntuk tetap bertahan di tengah
badai persaingan global zaman yang terus bergulir.
Tak
dapat dipungkiri bahwa HMI memiliki peranan yang tidak dapat dilupakan dalam sejarah
perjalanan bangsa Indonesia. Namun, kini berbicara tentang HMI sudah menjadi sebuah keyakinan bersama (common sense) yang
berkembang di tengah masyarakat bahwaHMI kinisudah melempem tak punyaTaring seperti dulu..!!
Dahulu
di Indonesia sebutlah gerakan tahun 40-an, 60-an 80-an, dan terakhir reformasi
'98 sebagai contohEuforia kancah perpolitikan
dan gerakan mahasiswa yang menggema hingga sekarang. Hanya saja yang perlu dipahami
dan disadari bahwa hal tersebut adalah sejarah yang sudah berlalu. Sudah saatnya
HMI hari ini membuat lukisan sejarahnya sendiri.
Untuk
konteks sekarang yang diperlukan adalah menyeting kembali arah pergerakan mahasiswa
secara hati-hati dan sensitive terhadap konstalasi politik yang sedang dan akan
terjadi.
Jika
kita tidak ingin terjebak dalam romantisme gerakan semu atau bahkan terus dikebiri
oleh penguasa. Tak ayal bahwa peremajaan gerakan menjadi
suatu kebutuhan mendesak di tengah kondisi HMI yang saat ini boleh dibilang mengalami
stagnasi dimana HMI kini belum mampu menjawab tantangan zaman yang semakin cepat.
Untu
kitu perlu dibangun kesadaran kolektif bersama bahwa perjuangan HMI harus mampu
memberikan kontribusi positif dalam upaya menjawab permasalahan di lingkungan sosialnya
dan substansial umat.
YAKIN USAHA SAMPAI……!!!!
“Dalam hal ini kita tidak hanya berjuang untuk kepentingan kita
Melainkan kita berjuang untuk kepentingan ummat manusia Seluruhnya,
Perjuangan kita lakukan untuk kepentingan mereka
Yang
kita tentang”.
Oleh:
WahyuMaulana
Kader
Komisariat Ahmad Dahlan I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar